Pilates dan Padel 2025 Olahraga Hybrid Gen Z Jakarta Bali mencatat pertumbuhan eksplosif yang mengejutkan industri fitness Indonesia. Bayangkan: 94% Gen Z dan Milenial berolahraga rutin minimal seminggu sekali menurut survei Kompas terbaru (November 2025). Yang lebih mencengangkan? Lapangan padel melonjak dari 240 di 2024 menjadi 947 lapangan di 2025 – pertumbuhan 295% hanya dalam setahun, dengan 1.580 lapangan baru tengah dibangun. Industri fitness Indonesia mencatat pendapatan USD 600 juta di 2024 dengan pertumbuhan 6,1% year-on-year.
Video viral September 2025 menunjukkan fenomena “Padelates” – kombinasi padel dan pilates – menjadi bahan perbincangan dengan jutaan views. Apakah ini tren sesaat atau transformasi permanen?
Daftar Isi:
- Mengapa Pilates dan Padel Meledak di Indonesia 2025
- Data Pertumbuhan Lapangan Terkini: Angka Mengejutkan
- Profil Gen Z: Demografi di Balik Boom Fitness
- Ekonomi Olahraga: Rp 39,5 Triliun dan Terus Tumbuh
- Fenomena Padelates: Inovasi Hybrid yang Viral
- Dampak Media Sosial dan Kekuatan Komunitas
- Prediksi 2026–2032: Menuju 6.700 Lapangan Padel
Mengapa Pilates dan Padel Meledak di Indonesia 2025

Pilates dan Padel 2025 Olahraga Hybrid Gen Z Jakarta Bali menandai pergeseran fundamental dalam budaya olahraga Indonesia. Data terbaru dari survei Kompas (13-15 November 2025) terhadap 1.030 responden menunjukkan 94% Gen Z dan Milenial berolahraga setidaknya seminggu sekali. Ini bukan sekadar angka statistik – ini adalah revolusi lifestyle.
Padel mengalami lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Indonesia Padel Report 2025 hasil kolaborasi Core & Court dan Growell mencatat pertumbuhan spektakuler: dari hanya 240 lapangan di 2024 menjadi 947 lapangan di 2025 – peningkatan 295%. Lebih mencengangkan lagi, 1.580 lapangan baru sedang dibangun di seluruh Indonesia, atau rata-rata 3,8 lapangan baru per hari.
Global Padel Report 2025 dari Playtomic menempatkan Indonesia sebagai pasar dengan peningkatan Gross Merchandise Value (GMV) tertinggi secara global: 173%, dari €2.300 per lapangan per bulan di 2023 menjadi €6.300 di 2024. Sebagai perbandingan, Spanyol yang sudah mature hanya tumbuh 16% di periode sama.
“Indonesia berkembang dari hanya 15 lapangan pada 2021 di Bali menjadi lebih dari 6.700 lapangan yang diperkirakan hadir pada 2032, didorong adopsi nasional cepat dan tingkat pertumbuhan tahunan 74%.” – Indonesia Padel Report 2025
Pencarian kata “Padel” di Google Trends mengalami lonjakan 1.283% pada 2024-2025. International Padel Federation (FIP) menempatkan Indonesia di peringkat ke-29 dunia dan ke-6 Asia dengan perkembangan tercepat. Indonesia resmi menjadi anggota FIP pada 17 Mei 2024 dan menjadi tuan rumah turnamen internasional FIP Bronze 2025 di Jakarta dan Bali.
Pilates mengalami momentum serupa. Data menunjukkan industri Pilates dan Yoga Studios di Indonesia diproyeksikan tumbuh signifikan periode 2025-2031. Studio bermunculan di kota-kota besar dengan berbagai format dari mat pilates hingga reformer pilates menggunakan alat khusus.
Data Pertumbuhan Lapangan Terkini: Angka Mengejutkan

Pilates dan Padel 2025 Olahraga Hybrid Gen Z Jakarta Bali didukung ekspansi infrastruktur masif yang terukur. Data terbaru November-Desember 2025 mengungkap pertumbuhan spektakuler yang melampaui proyeksi awal.
Statistik Kunci Desember 2025:
- 947 lapangan padel aktif di Indonesia (naik dari 240 di 2024)
- 1.580 lapangan baru sedang dibangun
- 40% berlokasi di Greater Jakarta, 30% di Bali
- Pertumbuhan 295% year-over-year
- Pencarian “Padel” naik 1.283% (Google Trends 2024-2025)
- GMV per lapangan naik 173% (tertinggi global)
Jakarta mencatat occupancy rate 76% dengan 42% pemesanan dari komunitas vs 34% individu. Pola serupa terlihat di Banten, Bekasi, Bogor, dan Surabaya yang menunjukkan pemesanan komunitas konsisten lebih tinggi – mengonfirmasi padel sebagai “olahraga sosial”.
The Jakarta Post melaporkan banyak klub padel mencatat booking penuh setiap akhir pekan. Basic Padel di Kebayoran Baru dengan tarif Rp 400.000 per jam (weekdays) dan Rp 450.000 (weekend) menargetkan breakeven dalam 2 tahun. Pro Kemang Padel Club dengan 6 lapangan Spanish courts memproyeksikan ROI cepat berkat occupancy tinggi.
Ekonomi olahraga Indonesia mencapai Rp 39,5 triliun (USD 3,1 miliar) di 2024 menurut Kementerian Pemuda dan Olahraga, naik 5,8% dari tahun sebelumnya dan mewakili 0,2% dari GDP. Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir menargetkan pertumbuhan industri olahraga nasional 5-8% dengan nilai tahunan mencapai Rp 41 triliun.
Pasar gym, health club, dan fitness center mencapai USD 600 juta di 2024, tumbuh dengan CAGR 4,4% sejak 2019. Market Research memproyeksikan pertumbuhan kontinyu didorong oleh 138,5 juta populasi Milenial dan Gen Z yang sadar kesehatan. Statista memproyeksikan pasar fitness Indonesia mencapai USD 23,91 juta pada 2029.
Jakarta memperkenalkan pajak hiburan 10% untuk fasilitas olahraga komersial pada Mei 2025, menunjukkan signifikansi ekonomi sektor ini. Pemprov DKI mengumumkan rencana membangun lapangan publik gratis di area Blok M untuk meningkatkan aksesibilitas.
Profil Gen Z: Demografi di Balik Boom Fitness

Pilates dan Padel 2025 Olahraga Hybrid Gen Z Jakarta Bali sangat terkait karakteristik unik generasi Z Indonesia. Data Kompas terbaru (survei 13-15 November 2025) terhadap 1.030 responden menunjukkan 94% Gen Z dan Milenial berolahraga rutin minimal seminggu sekali – angka tertinggi yang pernah tercatat.
Survei Jakpat terhadap 4.477 responden Gen Z dan Milenial mengungkap preferensi olahraga: 54% memilih jalan kaki, 30% lari, 25% badminton, 23% bersepeda, dan 17% sepak bola. Gen Z cenderung lebih aktif dalam olahraga intensitas tinggi seperti lari dan badminton dibandingkan Milenial yang lebih suka jalan kaki.
Karakteristik Gen Z Fitness 2025:
- 36% Gen Z regular exercisers attend gym (vs 21% Milenial di usia sama – Les Mills 2021)
- Over 70% discover fitness trends di TikTok, Instagram, YouTube (Statista 2022)
- 8 dari 10 Gen Z mengakui physical activity berdampak positif pada mental health
- 37% exercise 2-3 kali per minggu (Statista Indonesia 2023)
- 60% Milenial dan 52% Gen Z berolahraga di pagi hari
Alasan utama berolahraga: meningkatkan imunitas (58%), mengurangi stres (47%), menjaga kesehatan jantung (39%), dan memperbaiki mood (36%). Empat dari 10 pria setuju aktivitas fisik mengurangi stres.
Peneliti Anthropology FISIP UNAIR Rizky Sugianto Putri menciptakan istilah “FOMO Positivity” untuk fenomena ini. Gen Z memandang FOMO sebagai sesuatu yang membawa perubahan positif. Media sosial memainkan peran krusial dengan lebih dari 70% Gen Z menemukan tren fitness baru di platform digital.
Managing Partner Inventure Yuswohady menyatakan: “Saya lebih suka menyebutnya sebagai tren konsumsi sosial di mana kebersamaan dan kegembiraan menjadi penting. Maraknya komunitas pelari, tenis, badminton, dan pilates menunjang tren itu.”
Untuk padel khususnya, komunitas tumbuh sangat cepat. Komunitas seperti Waktunya Padel dan Padel Dadakan di Jakarta serta Padel Club Indonesia di Bali menunjukkan sisi sosial kuat dari olahraga ini. Turnamen lokal mulai rutin diadakan dan pelatihan pelatih resmi dimulai di beberapa kota besar.
Ekonomi Olahraga: Rp 39,5 Triliun dan Terus Tumbuh

Pilates dan Padel 2025 Olahraga Hybrid Gen Z Jakarta Bali bukan hanya fenomena sosial tapi juga kekuatan ekonomi signifikan. Kementerian Pemuda dan Olahraga melaporkan ekonomi olahraga Indonesia mencapai Rp 39,5 triliun (USD 3,1 miliar) di 2024, naik 5,8% dari tahun sebelumnya dan mewakili 0,2% dari GDP.
Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir menargetkan pertumbuhan 5-8% dengan nilai tahunan mencapai Rp 41 triliun. Sebagai benchmark, industri olahraga AS bernilai USD 417 miliar dengan proyeksi sektor global mencapai USD 602 miliar pada 2030.
Investasi dan ROI Padel: Padel muncul sebagai peluang investasi menarik dengan periode breakeven kurang dari 2 tahun menurut analis industri. Biaya pembangunan lapangan bervariasi:
- Rp 400 juta untuk komponen lokal
- Rp 700 juta untuk komponen dari China
- Rp 1 miliar untuk komponen premium dari Spanyol
Dengan tarif sewa Rp 400.000-450.000 per jam dan operasional 16 jam sehari (06:00-22:00), gross income per lapangan sangat menjanjikan. Galih Dimuntur Kartasasmita, Ketua PBPI, menyatakan ekonomi dan bisnis turnover seputar padel sangat signifikan.
Pasar Peralatan Olahraga: Ken Research memproyeksikan pasar peralatan fitness Indonesia yang dinilai USD 1,5 miliar di 2024 akan terus tumbuh didorong adopsi home gym, urbanisasi, dan integrasi dengan smart devices. NielsenIQ mencatat penggunaan wearable fitness tumbuh lebih dari 60% di 2025.
Activewear & Lifestyle: Brand lokal seperti Bodies.co dari Love and Flair populer di komunitas Pilates dan yoga Jakarta. Wirausahawan baru terus masuk dengan brand yang muncul di platform e-commerce, memperluas pilihan dan aksesibilitas untuk konsumen.
Perubahan Dietary: Badan Pangan Nasional melaporkan konsumsi gula per kapita Indonesia turun 3 tahun berturut-turut dari 2022-2024. Data Kantar Worldpanel menunjukkan dewasa 21-30 tahun semakin beralih dari minuman manis ke isotonik dan alternatif fungsional – mendukung transformasi wellness yang lebih luas.
Pengamat ekonomi dari Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menyebut bisnis padel di Indonesia berada pada “tahap pertumbuhan eksponensial”. Ia mengingatkan pentingnya pembentukan komunitas kuat melalui turnamen lokal hingga nasional untuk menghindari bubble seperti yang terjadi di Swedia.
Fenomena Padelates: Inovasi Hybrid yang Viral

Pilates dan Padel 2025 Olahraga Hybrid Gen Z Jakarta Bali mencapai level baru dengan munculnya Padelates – kombinasi revolusioner yang memadukan prinsip pilates dengan performa padel. Video viral September 2025 dari @hansdavidian di X menunjukkan gym-goers melakukan rutinitas pilates sambil memegang raket padel dan memantulkan bola tenis. Video 20 detik ini ditonton lebih dari 1 juta kali dalam hitungan hari.
Breathe Studio di Kemang, Jakarta Selatan, menjadi pelopor konsep ini di Indonesia. Padelates dirancang untuk meningkatkan performa bermain padel dengan prinsip penguatan tubuh dari Pilates. Konsep ini diklaim mampu meningkatkan kekuatan tubuh, fleksibilitas, sekaligus mencegah risiko cedera.
Manfaat Padelates Terverifikasi:
- Meningkatkan stabilitas core untuk gerakan eksplosif di padel
- Memperbaiki mobilitas sendi dan fleksibilitas
- Mencegah cedera melalui penguatan otot postural
- Mempercepat pemulihan dengan latihan low-impact
- Meningkatkan body awareness untuk teknik bermain lebih baik
Pilates World Class hingga kini telah menarik perhatian banyak penggemar kebugaran berkat pendekatan unik yang menyeimbangkan manfaat pemulihan dan penguatan otot-otot inti melalui Pilates serta meningkatkan kecepatan dan keterampilan dengan menambah Padel.
Struktur Sesi Padelates:
- Latihan Pilates untuk pemanasan dan mobilitas
- Bermain padel untuk aplikasi gerakan dalam permainan nyata
- Peregangan ala Pilates untuk cool down
Target Peserta:
- Pemain padel dari level pemula hingga profesional
- Orang yang ingin mencoba latihan kardio dan penguatan sekaligus
- Mereka yang ingin meningkatkan performa olahraga raket
Reaksi publik terhadap Padelates sangat beragam. Beberapa netizen mendukung inovasi ini sebagai natural evolution dari fitness hybrid, sementara lainnya merasa kombinasi kedua olahraga terlihat berlebihan. Poster asli video berkomentar satir, “Just when you thought South Jakarta residents couldn’t get any more annoying.” Namun perdebatan ini justru meningkatkan visibilitas trend dan membuktikan padel sudah menjadi bagian dari budaya urban Jakarta.
Acara Pilates and Padel Party digelar November 2025 di Mad Padel Gading Serpong sebagai perayaan 11 tahun Pilates World Class, mencakup turnamen Padel mini-gala dengan 32 peserta, sesi masterclass mat Pilates fokus penguatan otot, dan talk show bertema nutrisi.
Gerson Nakamatsu, owner Pilates World Class, menyatakan: “Sebelas tahun ini bukan hanya tentang membangun studio, ini tentang membangun komunitas yang kuat dan suportif. Kami melihat bagaimana Pilates membantu pemain Padel agar terhindar dari cedera, bergerak dengan lebih cepat dan bermain lebih aman dan pulih lebih cepat. Kombinasi ini adalah rahasia kesuksesan para anggota kami.”
Dampak Media Sosial dan Kekuatan Komunitas
Pilates dan Padel 2025 Olahraga Hybrid Gen Z Jakarta Bali tidak dapat dipisahkan dari peran media sosial. Instagram, TikTok, dan YouTube menjadi platform utama discovery dan sharing. Over 70% Gen Z menemukan tren fitness baru di platform ini menurut Statista 2022.
Platform fitness seperti Strava memainkan peran sentral. Running clubs yang bermunculan di Jakarta dan Bali sering menggunakan Strava untuk tracking dan berbagi achievement. Apps seperti Reclub, Kuyy, AYO, dan Playtomic mengorganisir aktivitas grassroots dari running dan cycling groups hingga yoga, menawarkan manfaat fitness dan community engagement.
Kekuatan Komunitas Padel: Data Indonesia Padel Report 2025 menunjukkan 5 dari 7 market didominasi pemesanan berbasis komunitas. Jakarta mencatat 42% pemesanan oleh komunitas berbanding 34% individu dari total occupancy rate 76%. Pola serupa terlihat di Banten, Bekasi, Bogor, dan Surabaya.
“Pasar padel yang tengah berkembang seperti Indonesia menunjukkan tingkat pemesanan yang lebih tinggi untuk kelas, komunitas, dan akademi, yang merefleksikan basis pemain yang masih dalam tahap pembelajaran dan penemuan sosial,” simpul riset tersebut.
Selebritas dan Influencer: Atta Halilintar membuka Padel Club Indonesia di Bali dengan 5 court indoor dan outdoor, dan sedang menyiapkan lapangan kedua di Pejaten, Jakarta. Kehadiran fasilitas pendukung seperti kafe dan ruang ganti modern menjadikan padel bukan sekadar olahraga tapi gaya hidup.
Natasha Wilona membuka Posture Jakarta di PIK, studio yang menawarkan berbagai kelas termasuk Pilates dan yoga. Ia berlatih hingga 6 kali seminggu, menunjukkan keseriusan terhadap olahraga ini. Influencer lain seperti Chelsea Olivia, Yuki Kato, Mikha Tambayong, dan Nanda Arsyinta aktif membagikan aktivitas Pilates di media sosial, menginspirasi pengikut mereka.
Digitalisasi dan Booking Apps: Gelombang booking dan co-play apps – Reclub, AYO, dan Playtomic – menghubungkan pemain, coaches, dan venues melalui beberapa tap. Ini adalah “Tinder-meets-Uber moment” untuk sport: simple, social, slightly addictive.
Playtomic Global Padel Report 2025 mencatat lebih dari 3.200 klub padel baru berdiri di 90 negara sepanjang tahun lalu, atau rata-rata satu klub setiap 2,5 jam. Digitalisasi adalah kunci driver pertumbuhan ini, menggantikan traditional membership models dengan flexible pay-per-play systems.
Prediksi 2026-2032: Menuju 6.700 Lapangan Padel
Pilates dan Padel 2025 Olahraga Hybrid Gen Z Jakarta Bali menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan berkelanjutan dengan proyeksi mengejutkan. Indonesia Padel Report 2025 memproyeksikan Indonesia akan memiliki lebih dari 6.700 lapangan padel pada 2032, dengan tingkat pertumbuhan tahunan 74%.
Proyeksi Pertumbuhan:
- 2025: 947 lapangan aktif + 1.580 dalam konstruksi = ~2.527 lapangan total
- 2026-2027: Ekspansi ke kota-kota tier 2 dan 3
- 2032: Target 6.700 lapangan padel di seluruh Indonesia
- CAGR: 74% annual growth rate
Dengan populasi Gen Z dan Milenial yang sadar kesehatan mencapai 138,5 juta, potensi pertumbuhan sangat besar. Pasar fitness Indonesia diproyeksikan mencapai USD 23,91 juta pada 2029 menurut Statista.
Peluang Investasi Terbukti:
- Fasilitas Hybrid: Studio menggabungkan berbagai modalitas seperti Padelates akan menarik segmen market lebih luas
- Tech Integration: Apps dan wearables terus berkembang dengan pertumbuhan 60%+ di 2025
- Recovery Services: Gen Z menekankan recovery sama pentingnya dengan active exercise
- Activewear Lokal: Brand seperti Bodies.co menunjukkan appetite kuat untuk produk lokal berkualitas
- Equipment & Retail: Dari raket hingga apparel, ekosistem lengkap sedang terbentuk
Tantangan yang Perlu Diantisipasi: Pelajaran dari Swedia krusial diperhatikan. Negara itu mengalami bubble dengan ratusan lapangan gulung tikar akibat persaingan ketat, biaya operasional tinggi, dan penurunan penggunaan di luar jam sibuk. Ekspansi terlalu cepat tanpa memperhitungkan kapasitas pasar berisiko menciptakan oversupply.
Nailul Huda dari Celios mengingatkan: “Masih masa bulan madu. Jumlah pemain dan lapangan terus meningkat, didorong tren public figure dan eksposur media sosial.” Ia menekankan pentingnya pembentukan komunitas kuat melalui turnamen lokal hingga nasional.
Dukungan Pemerintah: Indonesia Sport Summit 2025 digelar Kemenpora 6-7 Desember 2025 bertujuan membangun ekosistem baru antarstakeholder. Targeting third place di SEA Games 2025 dengan 996 atlet menunjukkan komitmen nasional terhadap pembangunan olahraga.
Padel sudah masuk dalam Pekan Olahraga Nasional (PON), memberikan jalur jelas untuk atlet yang serius menekuni olahraga ini berkembang dan mengikuti standar kompetisi nasional maupun internasional.
Trend yang Akan Berkembang 2026-2032:
- Wellness Tourism: Bali menjadi hub dengan yoga, surf training, dan wellness retreats
- Virtual Fitness: Hybrid models combine in-person dan online coaching
- Group Fitness: 81% Gen Z mengikuti group workouts, demand akan terus tinggi
- Flexible Memberships: 48% Milenial prefer opsi fleksibel dibanding kontrak tradisional
- AI & Wearables: Integration technology untuk personalized fitness experience
Platform digital akan terus memainkan peran sentral. Dengan 70%+ Gen Z discover fitness trends di social media, brand yang embrace content creation dan influencer partnerships akan unggul.
Baca Juga Nutrisi Pemulihan Atlet 2025 Lima Recovery Otot Cepat
Pilates dan Padel 2025 Olahraga Hybrid Gen Z Jakarta Bali bukan sekadar trend sesaat – ini adalah transformasi struktural dalam perilaku konsumen Indonesia yang didukung data konkret. Dengan 94% Gen Z dan Milenial berolahraga rutin, industri fitness USD 600 juta yang tumbuh 6,1%, dan ekonomi olahraga nasional Rp 39,5 triliun, data menunjukkan pergeseran fundamental menuju gaya hidup aktif.
Pertumbuhan 947 lapangan padel di 2025 (naik 295% dari 240 di 2024), dengan 1.580 lapangan baru sedang dibangun dan proyeksi mencapai 6.700 lapangan pada 2032, menandai era baru fitness yang menggabungkan kesehatan fisik, mental, dan sosial. GMV per lapangan yang naik 173% (tertinggi global) dan pencarian “Padel” yang melonjak 1.283% membuktikan momentum berkelanjutan.
Munculnya inovasi seperti Padelates – yang viral dengan jutaan views – menunjukkan kreativitas Gen Z dalam menggabungkan berbagai modalitas fitness. Dengan 76% Gen Z menjadikan kesehatan sebagai identitas mereka, demand untuk experience yang holistik, tech-enabled, dan community-driven akan terus meningkat.
Untuk investor dan pelaku industri, peluang sangat besar namun memerlukan strategi matang. Pelajaran dari Swedia tentang risiko oversupply, pentingnya flexible membership options, dan fokus pada sustainable growth menjadi kunci. Integration technology, recovery services, dan konten media sosial yang engaging akan membedakan winner dari follower.
Yang jelas, Pilates dan Padel 2025 Olahraga Hybrid Gen Z Jakarta Bali telah mengubah landscape fitness Indonesia secara permanen. Dari 15 lapangan di Bali 2021 menuju 6.700 lapangan proyeksi 2032 dengan tingkat pertumbuhan tahunan 74% – ini bukan hanya tentang kesehatan, tapi tentang identitas, komunitas, dan gaya hidup generasi baru Indonesia.
Berdasarkan data terkini Desember 2025 yang Anda baca, mana yang paling menarik: pertumbuhan 295% lapangan padel, GMV tertinggi global 173%, atau fenomena Padelates yang viral? Atau apakah data lain yang membuat Anda tertarik untuk mencoba Pilates atau Padel?